Thursday, February 21, 2013

Mengarahkan Anak Aktif Menjadi Kreatif


Memiliki anak yang aktif selalu menjadi dambaan setiap orang tua. Ada saja polah tingkah mereka yang bisa membuat kita tersenyum. Namun tingkah yang aktif berlebihan juga dampaknya tidak baik dan bila hal ini dibiarkan maka akan semakin menjadi. Apabila kita memberlakukan pola asuh yang salah, bisa jadi anak aktif tersebut mengarah pada anak “bandel”. Lalu bagaimana cara untuk mengatasi atau mengarahkan keatifan si anak agar menjadi hal bermanfaat?
Ikuti tips-tipsnya berikut ini:

1. Jangan membatasi anak dengan banyak larangan.
Anak yang aktif adalah anak yang suka bergerak. Itu sudah menjadi sifat dari anak kecil. Bila kita terlalu banyak memberikan larangan jangan ini dan jangan itu, tentu dia akan merasa ada semacam kerangkeng yang membelenggunya. Mungkin pada awalnya dia akan menuruti aturan dan larangan tersebut. Namun bila ada hal-hal yang membuatnya kecewa, dia bisa berubah menjadi anak yang tidak mau tahu aturan, dan lama kelaman dia akan tumbuh menjadi anak yang pemberontak. Biarkan si anak bermain/melakukan hal sesuai kehendaknya, tapi tetap dengan pegawasan Anda sebagai orang tua.

2. Beri pengarahan yang logis.
Anak yang aktif biasanya anak yang tergolong pintar. Karena otak mereka tidak pernah berhenti bekerja. Apabila itu dapat diarahkan ke hal-hal yang positif makan akan menjadi suatu kelebihan bagi sang anak. Berikan nasihat-nasihat yang positif kepada sang anak, tanpa ada unsur emosional dari diri kita.

3. Menasihati anak dengan bijak dalam "ketenangan".
Ketenangan di sini harus dimulai dari diri kita. Saat sang anak melakukan kenakalan, mungkin kita akan merasa jengkel, namun jangan sampai kita langsung melabrak sang anak dengan kata-kata yang bernada membentak. Cobalah untuk menenangkan diri kita sendiri terlebih dahulu, dan menasihati anak dalam keadaan tenang. Namun apa bila sang anak yang emosinya tinggi, misalnya dia bertengkar atau berkelahi dengan temannya, maka kita harus memisahkan dulu sang anak dari “musuhnya”. Tenangkan emosi sang anak, lalu kita baru memberikan nasihat kepadanya. Yang paling penting jangan sampai kita terbawa emosi.

4. Kesabaran dan ketekunan.
Sabar di sini mungkin sudah diungkapkan pada poin di atas, namun bila disertai ketekunan tentu tidaklah mudah. Tidak jarang sang anak akan tetap melakukan kesalahan yang sama. Tapi itulah anak-anak. Jangan sampai kita bosan bersabar pada saat sang anak yang telah melakukan kesalahan. Tidak hanya sampai di situ.

5. Berikan liburan yang kreatif.
Liburan yang kreatif tidak harus mahal, yang penting sesuai dengan minat anak. Liburan kreatif ini bahkan bisa dilakukan di rumah. Misalnya dengan mengajak anak berkebun, mendekorasi rumah, membuat kreasi pernik-pernik, dan masih banyak lagi. Bila perlu kita juga mengajak anak berlibur di luar rumah, misalnya ke tempat wisata yang memiliki permainan outbound. Anak-anak aktif biasanya akan menyukai hal ini, karena segala “emosi dan jiwa” mereka bisa tersalurkan dengan baik. Selain itu, dari pembinaan kakak outbound, anak akan mendapatkan banyak pelajaran tentang arti kerjasama, toleransi, sosialisasi, dan lain-lain. Anak aktif juga harus memiliki moral dan etika yang baik kan?

6. Berikan permainan edukatif dan kreatif.
Permainan kreatif seperti ini sekarang sudah banyak dijual di toko-toko mainan anak terdekat di rumah anda. Mainan ini bisa berbentuk puzzle, kartu, balok-balok kayu, dan lain-lain. Anda juga bisa membuat sendiri mainan-mainan kreatif ini. Dan yang terpenting adalah jangan lupa untuk tetap meluangkan waktu bersama buah hati dalam memainkan mainan-mainan ini, supaya buah hati kita pun mendapatkan banyak pengarahan dan pelajaran baru dari apa yang telah mereka mainkan.

Semoga anak Anda bisa menjadi anak aktif yang kreatif ya!


Credit: Karya Kak Zepe.

0 comments:

Post a Comment

 

Si Kecil Bermain Dan Berkreasi Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting